Profil Desa Winong

Ketahui informasi secara rinci Desa Winong mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Winong

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Winong, Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Temukan potensi agrowisata dan hasil bumi unggulan, data demografi terbaru, serta program pembangunan desa yang berlokasi di perbukitan subur Jawa Tengah yang terus berkembang.

  • Sentra Hasil Bumi Unggulan

    Desa Winong merupakan pusat pertanian penting di Banjarnegara, khususnya dikenal sebagai penghasil salak dan kopi berkualitas tinggi yang menopang perekonomian mayoritas warganya.

  • Potensi Agrowisata Terpadu

    Dengan topografi perbukitan yang subur dan pemandangan alam yang asri, desa ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi agrowisata edukatif berbasis perkebunan.

  • Kreativitas dan Inovasi Lokal

    Masyarakat Desa Winong menunjukkan kreativitas tinggi dalam mengolah sumber daya alam, seperti penyelenggaraan "Winong Artnival" yang memanfaatkan limbah alam menjadi karya seni patung.

Pasang Disini

Desa Winong, yang terletak di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dengan perekonomian yang bertumpu kuat pada sektor pertanian. Berada di kawasan perbukitan yang subur, desa ini tidak hanya dikenal sebagai salah satu lumbung hasil bumi berkualitas di Banjarnegara, tetapi juga menyimpan potensi besar dalam pengembangan sektor agrowisata yang menjanjikan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Letaknya yang strategis menjadikan Desa Winong sebagai salah satu titik penting dalam peta agrikultur dan pariwisata di kabupaten ini.

Letak Geografis dan Kondisi Wilayah

Secara geografis, Desa Winong berada pada koordinat 7°24′58″S 109°37′10″E. Wilayahnya yang didominasi oleh perbukitan memberikan keuntungan agronomis yang signifikan. Kontur tanah yang bergelombang dengan ketinggian ideal sangat mendukung pertumbuhan berbagai komoditas pertanian, terutama tanaman buah dan perkebunan. Berdasarkan data monografi desa dan informasi dari pemerintah daerah, luas wilayah Desa Winong mencakup ratusan hektar lahan produktif.

Batas-batas wilayah administrasi Desa Winong meliputi:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Mantrianom dan sebagian wilayah Waduk Panglima Besar Jenderal Soedirman.
  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan wilayah desa lain di Kecamatan Bawang.
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Joho.
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Bandingan.

Akses menuju Desa Winong terbilang cukup mudah, berjarak sekitar 9 kilometer dari pusat ibu kota Kabupaten Banjarnegara. Infrastruktur jalan yang terus dibenahi oleh pemerintah desa dan kabupaten memastikan kelancaran distribusi hasil panen dari desa ke pusat-pusat pasar serta memudahkan akses bagi pengunjung yang ingin datang.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Menurut data kependudukan yang dirilis oleh Sistem Informasi Desa (SIDesa) Provinsi Jawa Tengah, jumlah penduduk Desa Winong tercatat stabil dalam beberapa tahun terakhir. Populasi desa ini terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan rasio yang seimbang, mencerminkan struktur demografi yang sehat. Kepadatan penduduknya terdistribusi secara merata di beberapa dusun yang ada di wilayah desa.

Mayoritas penduduk Desa Winong menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Petani menjadi profesi dominan, diikuti oleh buruh tani, pedagang hasil bumi, serta sebagian kecil yang bekerja sebagai pegawai negeri, karyawan swasta dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tingginya ketergantungan pada pertanian menjadikan pergerakan ekonomi desa sangat dipengaruhi oleh keberhasilan panen dan stabilitas harga komoditas. Struktur sosial masyarakatnya masih sangat kental dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan, yang menjadi modal sosial penting dalam setiap program pembangunan desa.

Pemerintahan dan Tata Kelola Desa

Roda pemerintahan di Desa Winong berjalan secara aktif di bawah kepemimpinan seorang kepala desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Kantor desa berfungsi sebagai pusat pelayanan administrasi dan koordinasi pembangunan. Pemerintah desa secara konsisten menjalankan program-program yang bersumber dari dana desa, bantuan keuangan kabupaten, maupun provinsi untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan sumber daya manusia.

Salah satu fokus utama pemerintahan ialah pemberdayaan ekonomi lokal. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pemerintah desa berupaya untuk mengelola dan mengembangkan potensi ekonomi yang ada, mulai dari unit usaha agribisnis hingga potensi jasa pariwisata. Keterlibatan aktif masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbangdes) memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil telah sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan warga.

Potensi Ekonomi: Jantung Pertanian Banjarnegara

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama yang menggerakkan roda perekonomian Desa Winong. Tanah yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan desa ini sebagai penghasil utama beberapa komoditas unggulan yang memiliki nilai jual tinggi di pasar regional.

Produk pertanian yang menjadi ikon dari Desa Winong ialah salak. Perkebunan salak terhampar luas di hampir seluruh penjuru desa. Salak dari wilayah ini dikenal memiliki rasa yang manis dan tekstur yang renyah, menjadikannya favorit di kalangan konsumen. Para petani tidak hanya menjual buah segar, tetapi beberapa di antaranya sudah mulai mengembangkan produk olahan salak seperti keripik, manisan, dan sirup untuk memberikan nilai tambah.

Selain salak, kopi juga menjadi komoditas primadona kedua. Perkebunan kopi, baik jenis robusta maupun arabika, dibudidayakan di lereng-lereng perbukitan. Kopi Winong mulai dikenal oleh para penikmat kopi karena memiliki cita rasa khas dataran tinggi Banjarnegara. Upaya peningkatan kualitas, mulai dari proses penanaman, panen petik merah, hingga pascapanen, terus dilakukan oleh kelompok-kelompok tani untuk menembus pasar yang lebih luas. Tanaman lain seperti sayur-mayur, palawija, dan buah-buahan lainnya juga turut menyumbang pendapatan bagi warga.

Pengembangan Agrowisata Sebagai Gerbang Masa Depan

Melihat kekayaan alam dan potensi pertaniannya, Desa Winong memiliki prospek cerah untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata terpadu. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah melirik Winong sebagai salah satu desa wisata potensial. Konsep agrowisata yang ditawarkan berpusat pada pengalaman otentik kehidupan petani.

Pengunjung dapat diajak untuk memetik salak atau kopi langsung dari kebunnya, belajar mengenai proses budidaya dari para petani, hingga mencicipi hasil olahan produk lokal. Pemandangan alam perbukitan yang hijau dengan hamparan kebun menjadi daya tarik visual yang menenangkan. Beberapa warga juga mulai mengembangkan kerajinan tangan dari bahan alam seperti anyaman bambu dan produk kayu sebagai suvenir bagi wisatawan.

Salah satu inisiatif kreatif yang menunjukkan kesiapan masyarakat dalam menyambut pariwisata adalah penyelenggaraan "Winong Artnival". Dalam acara ini, masyarakat dan seniman lokal menciptakan berbagai patung unik yang terbuat dari limbah alam seperti jerami, bambu, dan kayu. Inisiatif seperti ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menunjukkan adanya semangat inovasi dan kolaborasi di tingkat akar rumput.

Infrastruktur dan Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan infrastruktur dasar menjadi prioritas pemerintah Desa Winong untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warganya. Program pembangunan jalan rabat beton dan pengaspalan jalan dusun secara bertahap terus direalisasikan. Peningkatan kualitas jalan ini vital untuk memperlancar pengangkutan hasil panen dari kebun ke pengepul atau pasar, sehingga dapat menekan biaya transportasi.

Di bidang lingkungan, kesadaran akan pengelolaan sampah juga mulai tumbuh. Terbukti dengan adanya peninjauan langsung oleh Bupati Banjarnegara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di wilayah ini, dengan rencana untuk menjadikan Banjarnegara sebagai percontohan dalam penanggulangan sampah. Inisiatif mahasiswa KKN yang berkolaborasi dengan warga dalam pembuatan eco enzyme dari sampah organik juga menjadi bukti nyata tumbuhnya kesadaran lingkungan. Pembangunan berkelanjutan menjadi kunci agar potensi alam yang melimpah saat ini dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.

Harapan dan Arah Pembangunan Desa Winong

Ke depan, Desa Winong memiliki tantangan sekaligus peluang besar. Tantangannya terletak pada upaya menjaga stabilitas harga komoditas pertanian, menghadapi perubahan iklim yang dapat memengaruhi hasil panen, serta meningkatkan keterampilan sumber daya manusia agar mampu beradaptasi dengan teknologi pertanian modern dan manajemen pariwisata.

Namun peluang yang terbentang jauh lebih besar. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah desa, masyarakat, kelompok tani, dan BUMDes, Desa Winong dapat memantapkan posisinya sebagai sentra agribisnis dan agrowisata unggulan di Banjarnegara. Diversifikasi produk olahan, penguatan branding untuk kopi dan salak Winong, serta pengembangan paket-paket wisata edukatif yang menarik merupakan langkah strategis yang dapat ditempuh. Dengan fondasi potensi alam yang kokoh dan semangat gotong royong warganya, Desa Winong berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.